Meningkatnya kepemilikan saham PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi 51 persen merupakan sebuah pencapaian yang signifikan bagi Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan berani menghadapi berbagai tantangan dan perjuangan dalam proses pengambil alihan saham ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi latar belakang perjuangan Indonesia dalam mencapai mayoritas saham PTFI, serta mengungkapkan manfaat besar dari pendapatan perusahaan yang berkontribusi secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa diperlukan keberanian dan perjuangan agar Indonesia memiliki 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Setelah berhasil memiliki mayoritas saham, kini 70 persen pendapatan PT Freeport Indonesia masuk ke kas negara, termasuk melalui pajak, penerimaan pajak bukan negara (PNBP), royalti, dan dividen.

“Mayoritas saham Freeport sudah menjadi milik kita. Sebelumnya, selama 50 tahun kita hanya memiliki 9 persen saham. Sekarang, kita memiliki 51 persen saham dan kemarin kami memeriksa pendapatan yang diperoleh dari 51 persen tersebut. Ternyata, 70 persen pendapatan dari Freeport masuk ke kas negara dalam bentuk pajak, termasuk Pajak Penghasilan badan, karyawan, royalti, PNBP, dan dividen. Pendapatan yang kita peroleh sangat besar,” ungkap Jokowi saat memberikan arahan kepada Relawan Bara JP di Hotel Salak The Heritage.

Ia menegaskan bahwa manfaat yang diperoleh Indonesia dari PTFI membutuhkan perjuangan. Ada banyak ancaman selama proses pengambil alihan saham PTFI. Namun, Jokowi yakin bahwa perjuangan ini dilakukan demi kepentingan bangsa dan negara tercinta.

“Kita memperoleh 51 persen saham, apakah mudah? Diperlukan juga keberanian. Ada informasi dari intelijen negara yang mengatakan, ‘Bapak akan jatuh karena ini’. Orang-orang seperti itu berusaha menakut-nakuti, tetapi saya tidak bisa membayangkan hal-hal yang menakutkan. Semua diatur oleh yang lebih tinggi, dan saya terus maju selama tiga tahun, dengan tiga menteri yang saya pilih untuk melakukan negosiasi. Tiga bulan, empat bulan mereka (menteri) mengatakan kepada saya, ‘Pak, ini berat’. Saya berkata, maju. Enam bulan kemudian, mereka melapor, ‘Pak, ini berat, ada tekanan dari intelijen’. Saya berkata, maju. Akhirnya, kita berhasil,” ungkap Jokowi.

Seperti yang diketahui, sejak tahun 2018, Indonesia resmi menjadi pemegang mayoritas saham PTFI sebesar 51,23 persen melalui Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID), yang sebelumnya dikenal sebagai PT Inalum (Persero).

Nilai akuisisi untuk memperoleh mayoritas saham PTFI adalah 3,85 miliar dolar AS atau sekitar Rp 55,8 triliun. Akuisisi ini menandai peningkatan kepemilikan Indonesia di PTFI dari sebelumnya hanya 9,36 persen.

Pada kesempatan lain, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengungkapkan bahwa kontribusi perusahaan terhadap penerimaan negara melalui pajak, PNBP, dan dividen sepanjang tahun 2022 mencapai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 54,15 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.101).

Kontribusi tersebut berasal dari total pendapatan operasional PTFI sebesar 9,39 miliar dolar AS atau Rp 140,84 triliun. Pendapatan tersebut berasal dari penjualan tembaga sebesar 6,02 miliar dolar AS, emas sebesar 3,24 miliar dolar AS, dan perak sebesar 134 juta dolar AS.

“Untuk Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2023, rencana penerimaan adalah sebesar Rp 3,49 miliar, yang masih lebih dari Rp 50 triliun. Memang ada sedikit pengurangan dari rencana kerja, meskipun produksi logam diperkirakan hampir sama. Ini terkait dengan biaya-biaya dan bea keluar, terutama pengurangan dari 5 persen menjadi 2,5 persen karena kemajuan smelter yang sesuai dengan peraturan dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK),” ujar Tony dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Daerah (DPR).

Dalam kesimpulan, kepemilikan mayoritas saham PTFI oleh Indonesia memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Pendapatan yang masuk ke kas negara melalui pajak, PNBP, royalti, dan dividen memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa perjuangan dan usaha keras Indonesia dalam mengambil alih saham PTFI telah memberikan hasil yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

sumber berita : Youtube Channel Sekretariat Presiden

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *