Capaian luar biasa terjadi pada sektor pajak Indonesia selama periode Januari hingga Juli 2023, dengan jumlah pendapatan mencapai Rp 1.614,8 triliun, menggenggam 65,6 persen dari target yang tertuang dalam APBN. Pertumbuhan yang tak terelakkan ini juga mengalami kenaikan sebanyak 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sri Mulyani, Menteri Keuangan, dengan bangga mengumumkan hasil positif ini dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Agustus 2023 pada Jumat (11/8/2023), “Kinerja APBN Juli 2023 terus berada dalam jalur positif.”

Torehan prestasi ini tak lepas dari sektor-sektor andalan yang turut berkontribusi dalam pencapaian penerimaan pajak selama tujuh bulan terakhir. Sorotan tertuju pada sektor transportasi dan pergudangan yang meraih pertumbuhan fenomenal, melonjak 41,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 18,3%. Pajak dari sektor ini memberikan kontribusi signifikan, mencapai 4,4% dari total pendapatan pajak. “Sektor transportasi dan pergudangan kini pulih dan memperlihatkan pertumbuhan luar biasa,” papar Sri Mulyani.

Bukan hanya itu, sektor jasa keuangan dan asuransi juga tampil impresif dengan pertumbuhan mencapai 26,1%, melampaui angka 15,1% pada tahun sebelumnya. “Kinerja sektor keuangan ini penting karena memberikan kontribusi sebesar 12,2% terhadap total penerimaan pajak,” ungkapnya dengan senyum.

Sektor konstruksi dan real estat turut menyumbangkan angka positif, melonjak 14,6% dari sebelumnya 10,8%. Tak ketinggalan, sektor jasa perusahaan juga memberikan kontribusi besar dengan pertumbuhan 27,7% dari angka 21,7% tahun lalu. Sektor konstruksi berperan dalam memberikan kontribusi sebesar 4,1%, sementara sektor jasa perusahaan memberikan andil 3,2% dari total pendapatan pajak. “Harapannya, tren pertumbuhan ini terus berlanjut,” tutur Sri Mulyani penuh semangat.

Namun demikian, dalam kemenangan sektor-sektor tersebut, tak bisa diabaikan bahwa sektor-sektor yang dulu menjadi pilar utama dalam pendapatan pajak mengalami penurunan yang cukup tajam. Sektor industri pengolahan merosot dari 52,3% tahun lalu menjadi hanya 6,1% di tahun ini. Seiring dengan itu, sektor perdagangan juga mengalami penurunan drastis, dari 72,5% menjadi 6,2%.

Sektor pertambangan menjadi catatan menarik dalam data penerimaan pajak bulan Juli 2023, dengan penurunan yang begitu signifikan. Angkanya terjun bebas dari 263,7% menjadi hanya 44%. “Ini merupakan koreksi tajam dari tahun sebelumnya,” ungkap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Di samping itu, sektor informasi dan komunikasi juga mengalami penurunan, turun dari 15,3% tahun lalu menjadi 13,8%. Namun, Sri Mulyani tetap melihat segi positif dengan pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi yang masih berada pada angka double digit. “Pertumbuhan ini sejalan dengan dinamika sektor informasi dan komunikasi yang tetap berjalan stabil,” ujarnya optimis.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *